Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Analisis E-Government pada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

ANALISIS E-GOVERNMENT KOTA/KABUPATEN PADA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM



Mata Kuliah : Analisis Kinerja Sistem



Kelompok 5

Hidayu Prihandini (13112471)
Rini Auliarizki (16112411)

Kelas : 4KA03



ANALISIS E-GOVERNMENT KOTA/KABUPATEN PADA PROVINSI PROVINSI NAD


Narasi:
Setelah dilakukan analisa, dapat disimpulkan bahwa Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya memiliki asset yang sama pada Unit Peraturan/Kebijakan Daerah, begitu juga pada bagian buku tamu dari masing-masing kabupaten. Secara keseluruhan, Website Provinsi  NAD sudah memiliki kriteria website yang lengkap dan informatif. Namun, websitekabupaten Aceh Barat lebih informatif dan komplit dalam penyampaikan informasi serta dalam memberikan pelayanan terhadap pembaca. Sedangkan website kabupaten Aceh Jaya masih ada aspek yang kurang kurang, sehingga website kabupaten Aceh Jaya masih perlu untuk direvisi kembali agar website menjadi lebih informatif.











Unit Analisis E-Government dan Kategorisasi

Narasi:
Telah dilakukan analisa terhadap website Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan kategoris, berikut hasil analisisnya:

Hasil analisa terhadap website Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, adalah interaktif dan inovatif. Memberikan informasi yang cukup lengkap dan dan tertata rapih dari segi tombol dan navigasinya sehingga memberikan kemudahan kepada para pengunjung situs.
Hasil analisa terhadap website provinsi Aceh adalah sebagai berikut, untuk Informasi Menu Utama dalam Web Site mendapat nilai 70, Informasi Tambahan dalam fasilitas Website bernilai 59, Penyediaan Hubungan nilai 67, aksebilitas 100, desain 69, dan jumlah tingkatan informasi 0. Setelah membuka website provinsi aceh hasilnya cukup mudah dipahami sehingga memberikan kemudahan terhadap user atau pembaca dari segi tampilan website tersebut lebih unggul dari kedua website lainnya, namun dari segi informasi website tersebut memiliki nilai total yang paling kecil dari kedua website lainnya, yaitu 56,25
Hasil analisa terhadap website Kabupaten Aceh Barat adalah sebagai berikut, untuk Informasi Menu Utama dalam website mendapat nilai 79, Informasi Tambahan dalam fasilitas Web Site bernilai 91, Penyediaan Hubungan nilai 67, aksebilitas 100, desain 63, dan jumlah tingkatan informasi 0. Setelah membuka website resmi Kabupaten Aceh Barat, dapat dilihat bahwa website tersebut interaktif dan hasilnya cukup mudah dipahami sehingga diberi nilai 64,3.
Hasil analisa terhadap website Kabupaten Aceh Jaya adalah sebagai berikut, untuk Informasi Menu Utama dalam website mendapat nilai 88, Informasi Tambahan dalam fasilitas website bernilai 100, Penyediaan Hubungan nilai 42, aksebilitas 100, desain 63, dan jumlah tingkatan informasi 0. Website resmi Kabupaten Aceh Jaya webisite ini memiliki nilai total yang paling besar dari pada kedua website lainnya yaitu 64,6 karena website ini lebih unggul dalam kategori Informasi Menu Utama dalam Website dan Informasi Tambahan dalam Fasilitas Website yang memiliki bobot kategori besar.





Kesimpulan:
Dari analisis web yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa website kabupaten Aceh Jaya memiliki konten yang lebih banyak namun dalam segi informasi website kabupaten Aceh Jaya lah yang memiliki informasi paling lengkap dibandingkan 2 websita lainnya, dan  Website yang digunakan oleh Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya sudah cukup memenuhi panduan dari KOMINFO (2003), namun tetap harus dilakukan perbaikan-perbaikan sehingga website tersebut semakin baik dalam memberikan informasi terhadap pembaca.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem


      Informasi adalah salah suatu asset penting dan sangat berharga bagi kelangsungan hidup  bisnis dan disajikan dalam berbagai format berupa : catatan, lisan, elektronik, pos, dan audio visual. Oleh karena itu, manajemen informasi penting bagi  meningkatkan kesuksusesan yang kompetitif dalam  semua sektor ekonomi.
Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai  penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis  manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya , meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa keamanan.

Mengapa harus mengamankan informasi?

    Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki. Kebanyakan orang mungkin akan bertanya, mengapa “keamanan informasi” dan bukan “keamanan teknologi informasi” atau IT Security. Kedua istilah ini sebenarnya sangat terkait, namun mengacu pada dua hal yang sama sekali berbeda. “Keamanan Teknologi Informasi” atau IT Security mengacu pada usaha-usaha mengamankan infrastruktur teknologi informasi dari  gangguan-gangguan berupa akses terlarang serta utilisasi jaringan yang tidak diizinkan

Berbeda dengan “keamanan informasi” yang fokusnya justru pada data dan informasi milik perusahaan  Pada konsep ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah merencanakan, mengembangkan serta mengawasi semua kegiatan yang terkait dengan bagaimana data dan informasi bisnis dapat digunakan serta diutilisasi sesuai dengan fungsinya serta tidak disalahgunakan atau bahkan dibocorkan ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:

  • ·         Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
  • ·         Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
  • ·         Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).



Bagaimana cara mengamankannya?
     Manajemen keamanan informasi memiliki tanggung jawab untuk program khusus, maka ada karakteristik khusus yang harus dimilikinya, yang dalam manajemen keamanan informasi dikenal sebagai 6P yaitu :

- Planning
Planning dalam manajemen keamanan informasi meliputi proses perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi untuk mencapai tujuan.

- Policy
Dalam keamanan informasi, ada tiga kategori umum dari kebijakan yaitu:

  • ·         Enterprise Information Security Policy (EISP) menentukan kebijakan departemen keamanan informasi dan menciptakan kondisi keamanan informasi di setiap bagian organisasi.
  • ·         Issue Spesific Security Policy (ISSP) adalah sebuah peraturan yang menjelaskan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dari segi keamanan informasi pada setiap teknologi yang digunakan, misalnya e-mail atau penggunaan internet.
  • ·         System Spesific Policy (SSP) pengendali konfigurasi penggunaan perangkat atau teknologi secara teknis atau manajerial.

- Programs
Adalah operasi-operasi dalam keamanan informasi yang secara khusus diatur dalam beberapa bagian.

- Protection
Fungsi proteksi dilaksanakan melalui serangkaian aktifitas manajemen resiko, meliputi perkiraan resiko (risk assessment) dan pengendali, termasuk mekanisme proteksi, teknologi proteksi dan perangkat proteksi baik perangkat keras maupun perangkat keras.

- People
Manusia adalah penghubung utama dalam program keamanan informasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana cara membuat WBS dengan contoh sesuai dengan Penulisan Ilmiah Anda?

WBS (Work Breakdown Structure) adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure. Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.

WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan. WBS sangat membantu dalam menyusun / mempersingkan suatu pekerjaan , dengan memulainya dari penyusunan krangka setiap sub yang akan dijelaskan antara lain :

•         Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil .
•         Pembuatan perencanaan.
•         Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
•         Pembagian tanggung jawab.
•         Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.

Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :

1.       Linear
Linear merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya dan tidak diperbolehkan adanya percabangan. Tampilan yang dapat ditampilkan adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya.

2.       Hirarki
Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page atau halaman utama. Halaman utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page atau halaman pendukung. Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page, halaman utama kedua. Pada struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.

3.       Non Linear
Pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Pada navigasi non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page dan slave page.

4.       Campuran
Struktur penjejakan campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya.
Berikut ini adalah WBS pada penulisan ilmiah saya yang berjudul “Katalog Furniture Berbasis Augmented Reality) :

Berikut ini adalah WBS pada penulisan ilmiah saya yang berjudul “Katalog Furniture Berbasis Augmented Reality" :



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS