Model relasional merupakan model yang paling sederhana,
sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan yang
paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua
(yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas
tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
menghilangkan kemubaziran data dan menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan
relasi lain. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational
Database Management System).
2. Model Basis Data
Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal
pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa
mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di
satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut
(tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam
sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan
input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl
lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan
(linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama
operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung.
Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data
kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama
secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di
dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan
elemen-elemen peta yang bersangkutan.
3. Model Basis Data Terintegrasi
Pendekatan model data terintegrasi juga dideskripsikan
sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG
yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat
ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan
data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel
lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam
tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel
yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah
dan dapat diakses melalui operasi relasional “JOIN”.
Karakteristik Model Basis Data terintegrasi
1. Perancagannya
didasarkan pada boycecodd
2. SIG bertindak
sebagai query processor
3. Pasangan –
pasangan koordinat (x,y) verteks pada segmen garis disimpat pada rows yang
berbeda
4. Titik, segmen
garis, dan model data lain disimpan dengan table yang berisi data topologi
5. Diakses dengan
konsep join table.